Pemberian Edukasi Nutrisi Balita

Penulis

  • Syaputri Syaputri Universitas Harapan Bangsa
  • Nur Aini Mahmudah Universitas Harapan Bangsa
  • Nabila Febri Dea Universitas Harapan Bangsa
  • Putri Larasati Universitas Harapan Bangsa
  • Panca Rizky Kharisma Universitas Harapan Bangsa
  • Roni Riski Dinata Universitas Harapan Bangsa
  • Ar-Rahman Tanjung Universitas Harapan Bangsa
  • Maria Paulina Irma Susanti Universitas Harapan Bangsa
  • Dwi Novitasari Harapan Bangsa University

DOI:

https://doi.org/10.56359/kolaborasi.v3i4.278

Kata Kunci:

Nutrition, Toddler, Stunting

Abstrak

Introduction: Stunting is a prevalent problem in early childhood development, characterized by impaired growth and height at an age below the standard threshold. Addressing stunting in the first 1000 days of life is critical to preventing long-term consequences for physical and cognitive development.

Objective: The aim of this community service was to improve the awareness and health of the Sokaraja. This study aims to explore and evaluate the impact of nutrition interventions on stunted children under five.

Methods: The method implemented to overcome the problem of stunting in children is by conducting direct counseling on Saturday, July 8, 2023, from 9:00 a.m. to 5:00 p.m. The target audience is mothers at Posyandu Harapan 3, Sokaraja, with 30 participants. Then, using lecture and discussion methods with media and PowerPoint slides about toddler nutrition and leaflets about the importance of toddler nutrition, demonstrate cooking foods that contain nutrients and protein. The counseling process was conducted personally for about an hour.

Results: The results are three age categories of children who have different heights and weights. First, children aged 0–1 years have an average height of 68.8 cm and an average weight of 9.5 kg. Second, children aged 2–3 years have an average height of 84.7 cm and an average weight of 11.5 kg. Third, children aged 3-5 years have an average height of 96.1 cm and an average weight of 15.7 kg.

Conclusion: Nutrition counseling activities are well organized. There is an increase in mothers' knowledge about toddler nutrition and stunting.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Darmawan, L. (2023). Angka prevalensi stunting di banyumas turun hingga 5%. Media Indonesia.

Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan peserta didik, banduan bagi orang tua dan guru dalam memahami psikologi anak usia SD, SMP,Dan SMA. In Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Panduan Bagi Orang Tua dan Guru dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP dan SMA. PT Remaja Rosdakarya.

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Peberdayaan, P. dan P. A. K. P. (2022). Mengenal stunting, penyebab, dampak dan pencegahannya. https://dppkbpppa.pontianak.go.id/informasi/berita/mengenal-stunting-penyebab-dampak-dan-pencegahannya

Ginting, S. B., Simamora, A. C., & Siregar, N. S. N. (2018). Penyuluhan kesehatan tingkatan pengetahuan ibu dalam mencegah stunting. Penerbit NEM.

Haria, N. G., Humairah, J. F., Putri, D. A., & Oktaviani, V. (2023). Disfungsi peran keluarga : studi stunting pada balita di tanjungpinang timur , kota tanjungpinang , kepulauan riau. 2(2), 204–214. https://doi.org/10.55123/sosmaniora.v2i2.1941

Hartiningrum, I., & Fitriyah, N. (2019). Bayi berat lahir rendah (BBLR) di provinsi jawa timur tahun 2012-2016. Jurnal Biometrika Dan Kependudukan, 7(2), 97. https://doi.org/10.20473/jbk.v7i2.2018.97-104

Imani, N. (2020). Stunting pada anak kenali dan cegah sejak dini. CV. Hikam Media Utama.

Kemenkes, U. (2021). 4 Gejala stunting yang harus diwaspadai. https://upk.kemkes.go.id/new/4-gejala-stunting-yang-harus-diwaspadai

Kiik, S. M., & Nuwa, M. S. (2020). Stunting dengan pendekatan framerwok who buku refrensi. Stefanus Mendes Kiik.

Muchtar, A. (2015). Buku ajar kesehatan ibu dan anak. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.

Mutianingsih, R., Muliani, S., Supiana, N., Safinatunnaja, B., Munawarah, Z., & Mawaddah, S. (2015). Penyuluhan kesehatan dalam siklus hidup perempuan. Penerbit NEM.

Noor Prastia, T., & Listyandini, R. (2020). Keragaman pangan berhubungan dengan stunting pada anak usia 6-24 Bulan. Hearty, 8(1), 33–41. https://doi.org/10.32832/hearty.v8i1.3631

Pittara. (2022). Stunting. Alodokter.

Putri, Y. k. (2021). Penyakit kesehatan anak stunting. Alomedika.

Rahmadhita, K. (2020). Permasalahan stunting dan pencegahannya. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 225–229. https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.253

Sanjaya, M. (2021). Hubungan pemberian asi ekslus dengan kejadian stunting pada balita : literatur riview.

Sudargo, T., Aristasari, T., & Afifah, A. (2018). 1000 hati pertama kehidupan. Gadjah Mada University Press.

Vizianti, L. (2022). Peran Dan Fungsi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Dalam Pencegahan Stunting Di Kota Medan. Warta Dharmawangsa, 16(3), 563–580. https://doi.org/10.46576/wdw.v16i3.2248

Waroh, Y. K. (2019). Pemberian makanan tambahan sebagai upaya penanganan stunting pada balita di indonesia. Embrio, Jurnal Kebidanan, 11(1), 47–54. https://doi.org/10.36456/embrio.vol11.no1.a1852

Wulandari, Y., & Arianti, M. (2023). Faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Jurnal Keperawatan Bunda Delima, 5(1), 46–51. https://doi.org/10.59030/jkbd.v5i1.68

Diterbitkan

20-08-2023

Cara Mengutip

Syaputri, S., Mahmudah, N. A., Dea, N. F., Larasati, P., Kharisma, P. R., Dinata, R. R., Tanjung, A.-R., Susanti, M. P. I., & Novitasari, D. (2023). Pemberian Edukasi Nutrisi Balita. Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(4), 216–222. https://doi.org/10.56359/kolaborasi.v3i4.278

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 > >>